会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sebut Makan Bergizi Gratis Bagian dari Pendidikan Karakter, Ini Alasannya!

Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sebut Makan Bergizi Gratis Bagian dari Pendidikan Karakter, Ini Alasannya

时间:2025-06-08 16:38:37 来源:quickq免费版安卓apk 作者:焦点 阅读:195次

JAKARTA,quickq下载官方苹果 DISWAY.ID --Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyebut bahwa program makan bergizi agratis merupakan bagian dari pendidikan karakter.

Menurut Abdul Mu'ti, makan bergizi bukan hanya soal pemenuhan kebutuhan gizi melalui makanan sehat, tetapi juga membentuk karakter peserta didik yang mulia.

Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sebut Makan Bergizi Gratis Bagian dari Pendidikan Karakter, Ini Alasannya

Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sebut Makan Bergizi Gratis Bagian dari Pendidikan Karakter, Ini Alasannya

“Melalui program ini, kami ingin tanamkan betul, tidak hanya terkait dengan memberikan makanan yang sehat dan bergizi, tetapi harus menjadi bagian dari pembentukan karakter dan kepribadian yang mulia pada peserta didik,” ujar Mu'ti pada Perayaan Milad Muhammadiyah ke 112 dan Launching Gerakan Makan Siang Bergizi di Aula SMA Muhammadiyah 1 Taman, Sidoarjo, 16 November 2024.

Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sebut Makan Bergizi Gratis Bagian dari Pendidikan Karakter, Ini Alasannya

BACA JUGA:Perkuat Keakuratan dan Validitas Data Survei, Poltracking Gunakan Verifikasi Data 5 Lapis

Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sebut Makan Bergizi Gratis Bagian dari Pendidikan Karakter, Ini Alasannya

BACA JUGA:Peringatan Dini BMKG, 29 Provinsi Terdampak Hujan Lebat Hari Ini Senin 18 November 2024

Dalam hal ini, karakter siswa turut dibentuk untuk memiliki rasa tanggung jawab, menanamkan budaya tertib, toleransi, dan kebersamaan.

Hal ini dapat melalui beberapa cara, termasuk pola penyajian makanannya.

“Ada beberapa sekolah yang menerapkan pola penyajiannya prasmanan. Melalui pola ini, mereka akan terbiasa untuk mencuci sendiri piring yang digunakan, tertib mengambil makanan, toleransi dengan teman yang lainnya, dan mengambil makanan secukupnya,” tuturnya.

Sebagai bagian dari upaya pembentukan karakter, selain Program Makan Bergizi Gratis, pihaknya juga akan meluncurkan program tujuh kebiasaan anak hebat.

Program yang akan diperkenalkan secara resmi pada Desember 2024 mendatang tersebut meliputi kebiasaan-kebiasaan baik, mulai dari bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur tepat waktu.

BACA JUGA:Bawaslu Jamin Ruang Aman Bagi Perempuan, Deklarasi Kampanye Pemilihan Damai Bersama Kementerian PPPA dan KPU

BACA JUGA:Bawaslu Kabupaten/Kota Diminta Uji Coba Serentak Lagi Siwaslih agar Data Makin Tepat dan Akurat

“Kita semua melihat, hari itu dimulai dari matahari terbit dan diakhiri matahari terbenam. Oleh karena itu, Bapak dan Ibu akan menjadi bagian dari upaya kami dalam menanamkan karakter anak-anaknya. Nantinya, dengan tujuh kebiasaan ini akan terjalin komunikasi yang baik antara orang tua dengan sekolah,” tambahnya.

Ia pun berpesan kepada para siswa untuk membiasakan makan sehat, bergizi, dan halal serta makan dengan sabar dan dinikmati tanpa perlu tergesa-gesa.

  • 1
  • 2
  • »

(责任编辑:综合)

相关内容
  • 7 Rekomendasi Resor Termewah di Bali, Cara Glamor Liburan Akhir Tahun
  • Daftar 20 Pantai Terbaik di Dunia, Ada 1 dari Indonesia
  • Manga Ramal Gempa Besar Jepang Juli Ini, Turis Langsung Batal Liburan
  • Buron 17 Tahun, Ini Jejak Kasus Maria si Pembobol BNI
  • 7 Makanan Penghancur Kista dalam Rahim Secara Alami
  • DKPP: Hasyim Asy'ari Minta Vincent
  • Horor Tangis Histeris Penumpang, Pesawat Turbulensi Parah Dihujani Es
  • KPK Sita Sejumlah Aset Senilai Rp 27,4 Miliar Dalam Korupsi Proyeksi Jalur Kereta
推荐内容
  • Catat, Ini 5 Shio Paling Sial di Tahun Naga Kayu
  • Jangan Padukan 3 Makanan Ini dengan Singkong Rebus, Perut Bisa Repot
  • Polri: Kita Lagi Upaya Tangkap Kembali Djoko Tjandra
  • VIDEO: Lokasi Syuting Game of Thrones & Star Wars Waswas Tarif Trump
  • Kadin Indonesia Optimalkan Peran Indonesia di G20 Diplomasi dan Ekonomi
  • KPK Sebut Shelter Tsunami di NTB Tidak Bisa Digunakan, Nilai Proyeksi Capai Rp 20 Miliar