会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Kredit dan DPK Perbankan Keos, OJK Soroti Ketahanan di Tengah Dinamika Global!

Kredit dan DPK Perbankan Keos, OJK Soroti Ketahanan di Tengah Dinamika Global

时间:2025-06-13 19:13:13 来源:quickq免费版安卓apk 作者:时尚 阅读:819次
Warta Ekonomi,quickq下载电脑版 Jakarta -

Kondisi perbankan nasional mengalami perlambatan seiring berlanjutnya tekanan global. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada April 2025 melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Outstanding kredit per April 2025 tercatat tumbuh 8,88% secara tahunan (year-on-year/yoy), melambat dibandingkan April 2024. Sementara itu, DPK hanya tumbuh 4,55% yoy menjadi Rp9.047 triliun, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 4,75% yoy.

Kredit dan DPK Perbankan Keos, OJK Soroti Ketahanan di Tengah Dinamika Global

Kredit dan DPK Perbankan Keos, OJK Soroti Ketahanan di Tengah Dinamika Global

Komponen DPK yang terdiri atas giro, tabungan, dan deposito masing-masing mencatatkan pertumbuhan tahunan sebesar 6,02%, 6,05%, dan 2,07%.

Kredit dan DPK Perbankan Keos, OJK Soroti Ketahanan di Tengah Dinamika Global

Baca Juga: Pasar Perbankan Syariah Kian Kompetitif, Dua Pemain Besar Baru akan Masuk

Kredit dan DPK Perbankan Keos, OJK Soroti Ketahanan di Tengah Dinamika Global

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, mengatakan meskipun kredit dan DPK melambat, permintaan kredit usaha masih tumbuh kuat.

"OJK menilai bahwa meskipun pertumbuhan DPK dan kredit sama-sama mengalami perlambatan, kebutuhan kredit usaha tetap lebih tinggi dibandingkan keinginan masyarakat untuk menyimpan dana di bank," ujar Dian dalam jawaban tertulis konferensi pers RDKB Mei 2025, dikutip Jumat (13/6/2025).

Ia menambahkan, likuiditas perbankan secara umum masih terjaga sehingga bank memiliki ruang untuk tetap menyalurkan kredit di tengah ketidakpastian global.

Baca Juga: Naik 8,88%, OJK Catat Kredit Perbankan Tembus Rp7.960,94 triliun di April 2025

Optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi nasional juga dinilai tetap tinggi. Pemerintah disebut terus mendorong belanja dan stimulus fiskal untuk menarik investasi dan meningkatkan permintaan kredit di dalam negeri.

“Percepatan belanja dan stimulus ekonomi pemerintah, diharapkan dapat menarik minat investasi ke domestik dan meningkatkan permintaan kredit," imbuhnya.

Untuk mengantisipasi berbagai risiko ekonomi global, OJK secara rutin melakukan stress testguna mengukur ketahanan industri perbankan Indonesia. Bank juga turut melakukan uji ketahanan secara mandiri dengan skenario internal maupun dari otoritas seperti OJK dan Bank Indonesia.

Menurut Dian, hasil uji ketahanan yang dilakukan baik oleh OJK maupun oleh perbankan menunjukkan bahwa tingkat permodalan perbankan nasional masih sangat memadai.

Uji tersebut mempertimbangkan potensi tekanan dari perlambatan ekonomi, gejolak nilai tukar, hingga penurunan nilai surat berharga.

(责任编辑:百科)

相关内容
  • Terbongkar! Ternyata Ini Alasan Ratna Sebar Hoax
  • Pelaku yang Sembunyikan Dito Mahendra Selama Pelarian Diburu Polri
  • Usut Korupsi Impor Gula, Kejagung Periksa 2 Pejabat Kemendag
  • FOTO: Geliat Pusat Reparasi Perhiasan di Pasar Baru
  • Eks Napi Pembunuh Munir, Meninggal Dihajar Covid
  • OJK Wajibkan Fintech P2P Lending Penuhi Modal Minimum Rp12,5 Miliar pada Juli 2025
  • IPW Dorong Polri Ungkap Kasus Kematian Ajudan Kapolda Kaltara Secara Transparan
  • Relawan Proui Dukung Prabowo Subianto Jadi Capres di Pilpres 2024
推荐内容
  • Dinilai Mengadopsi FCTC, Serikat Pekerja IHT Protes PP 28/2024
  • Dalil, Doa, dan Cara agar Terhindar dari Siksa Kubur
  • FOTO: Geliat Pusat Reparasi Perhiasan di Pasar Baru
  • Atasi Overtourism, Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps
  • Kemkomdigi Raih Apresiasi Polri Berkat Digitalisasi Lalu Lintas di Momen Mudik
  • 418 Ribu Kasus Malaria di Indonesia, Tertinggi di Papua