会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Dugaan di Balik Framing Korupsi Harian Kompas terhadap Anies Baswedan!

Dugaan di Balik Framing Korupsi Harian Kompas terhadap Anies Baswedan

时间:2025-06-13 17:55:27 来源:quickq免费版安卓apk 作者:娱乐 阅读:249次
Warta Ekonomi,quickq app 下载 Jakarta -

Pakar kebijakan publik Narasi Institute Achmad Nur Hidayat menduga ada maksud tertentu dari pemberitaan Harian Kompas yang memasang foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada headlineberita berjudul "Korupsi Bukan Lagi Kejahatan Luar Biasa".

Menurut Achmad, ada indikasi perbedaan kepentingan antara Harian Kompas dan pihak yang dirugikan.

Dugaan di Balik Framing Korupsi Harian Kompas terhadap Anies Baswedan

Dugaan di Balik Framing Korupsi Harian Kompas terhadap Anies Baswedan

"Hal tersebut adalah kelalaian yang bersifat fatal dan sudah merugikan pihak lain. Dan barangkali pihak lain itu adalah pihak yang tidak sejalan dengan kepentingan Kompas sehingga tidak masalah untuk dirusak nama baiknya," kata Achmad dalam keterangannya, Sabtu (10/9/2022).

Dugaan di Balik Framing Korupsi Harian Kompas terhadap Anies Baswedan

Baca Juga: KPK Tolong Tegas Soal Kasus yang Menyeret Anies Baswedan!

Dugaan di Balik Framing Korupsi Harian Kompas terhadap Anies Baswedan

Anies Baswedan sendiri mengaku telah mendapat klarifikasi dari pimpinan Harian Kompas yang menyatakan bahwa kesalahan tersebut merupakan kelalaian. Mantan Rektor Paramadina itu memutuskan untuk tidak melanjutkan kasus ke Dewan Pers dan hanya mengunggah pendapatnya atas kelalaian Harian Kompas melalui Instagram pribadinya.

"Saya memilih mempercayai penjelasan pemimpin di Kompas dan, walau banyak yang menyarankan, saya memilih tidak membawa masalah ini kepada Dewan Pers. Namun, saya memilih tetap menyampaikan catatan ini pada publik agar bisa menjadi pengingat bagi kita semua dalam bernegara dan berdemokrasi," tulis Anies, Jumat (9/9/2022).

Baik Achmad maupun Anies menyayangkan media sebesar Harian Kompas yang memiliki pengecekan redaksi berlapis melakukan kesalahan fatal seperti itu. Sebab, menurut Anies, media memiliki kekuatan besar dalam membentuk persepsi, opini, dan perasaan pembacanya.

Halaman Berikutnya

Halaman:

  • 1
  • 2

(责任编辑:百科)

相关内容
  • Pemerintah Wajibkan Operator Seluler Sediakan Internet 100 Mbps di Daerah Tanpa Fiber Optik
  • 131 Hari Jelang Pemerintahannya Berakhir, Jokowi Kebut Penurunan Angka Stunting
  • Jokowi & Prabowo Upacara HUT RI ke
  • Studi Temukan Gen X dan Milenial Lebih Rentan Kena Kanker, Kok Bisa?
  • Jalan Tol Gempol Pandaan Mulai Padat, Akses Andalan Menuju Kawasan Wisata di Jatim
  • Minuman Kemasan Bisa Bikin Gagal Ginjal? Ini Kata Dokter
  • Penumpang Mabuk Ngamuk, Lecehkan Pramugari dan Coba Buka Pintu Pesawat
  • Tindak Lanjut Perkara PHPU, Bawaslu Pastikan Tak Ada Pelanggaran di Pemilu 2024
推荐内容
  • PKB Tetap Terapkan Visi Misi Perubahan di Pilkada 2024
  • Soal Kasus Penistaan Agama, Buat Popularitas Ahok Jeblok
  • Staf Sekjen PDIP Lapor ke Komnas HAM Atas Penyitaan HP dan Barang Pribadi oleh Penyidik KPK
  • Respon Menaker Soal Korban Judi Online Masuk Penerima Bansos
  • Dua Penggawa Timnas Indonesia Dapat Perhatian Pimpinannya di Kepolisian Jelang Semifinal
  • Tim Hukum AMIN: Penyelesaian Tragedi Kanjuruhan dan KM 50 untuk Penuhi Rasa Keadilan