会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 William Mougayar: Ethereum Hanya Keok Soal Marketing dari Solana!

William Mougayar: Ethereum Hanya Keok Soal Marketing dari Solana

时间:2025-06-14 05:24:27 来源:quickq免费版安卓apk 作者:热点 阅读:583次
Warta Ekonomi,quickq苹果官网下载 Jakarta -

Kurator dan Editor Ethereum Market Research Center (EMRC), William Mougayar meluncurkan pusat riset baru yang bertujuan untuk meningkatkan profil ekosistem ethereum dalam kalangan institusi dan audiens profesional.

Mougayar mengatakan bahwa lembaganya akan menjadi wadah bagi kontribusi dari para pengembang, peneliti, dan analis terkemuka dalam lanskap dari Ethereum. Pusat ini akan menyajikan riset orisinal, materi terkurasi dari sumber eksternal, artikel pemikiran strategis, serta feed berita waktu nyata.

William Mougayar: Ethereum Hanya Keok Soal Marketing dari Solana

William Mougayar: Ethereum Hanya Keok Soal Marketing dari Solana

Baca Juga: Beda dengan Bitcoin, Ethereum Berpotensi Jadi Komputer Tersedentralisasi

William Mougayar: Ethereum Hanya Keok Soal Marketing dari Solana

“Ethereum adalah yang nomor satu dari sisi pangsa pasar, tetapi kami menyadari bahwa komunikasi tentang keunggulan dan potensinya belum seoptimal yang seharusnya,” ujar Mougayar, dilansir dari Coindesk, Rabu (11/6).

William Mougayar: Ethereum Hanya Keok Soal Marketing dari Solana

“Sementara itu, Solana sangat agresif dari sisi pemasaran," tambahnya.

Menurut Mougayar, tujuan lembaganya adalah mengambil sebagian beban edukasi yang tidak ditangani secara langsung oleh Ethereum Foundation. Selain itu, pusat ini diharapkan dapat menyegarkan kembali narasi ethereum dalam ranah publik dan institusi.

Ethereum saat ini menjadi rumah bagi pasar stablecoin terbesar, aset dunia nyata (RWAs), dan mayoritas total value locked (TVL) dalam decentralized finance (DeFi). Namun banyak pihak menilai pencapaian ini belum tercermin dalam harga token ether (ETH), sebagian karena kurangnya komunikasi yang terorganisir jika dibandingkan dengan blockchain pesaing.

Mougayar menepis anggapan bahwa keberadaan banyak layer-2 (L2) yang berjalan di atas Ethereum telah "makan" peran rantai induk (L1):

“Ethereum adalah gabungan dari L1 dan L2 yang bekerja bersama. Akhir tahun ini mungkin akan ada 200 L2. Jadi ini tentang ekosistem menyeluruh, bukan kompetisi fitur antar-blockchain," ujar Mougayar.

Namun, ia mengakui bahwa desentralisasi penuh yang menjadi kekuatan ethereum juga membawa tantangan komunikasi.

“Masalah dari sistem yang terdesentralisasi adalah semuanya tersebar dan itu bisa jadi kelemahan,” kata Mougayar.

“Cara mengatasi kelemahan ini adalah dengan sedikit mereorganisasi ulang. Pada titik tertentu, Anda perlu ‘meresentralisasi’ massa desentralisasi ini agar lebih mudah dipahami dan diakses oleh semua pihakm" tambahnya.

Baca Juga: Tak Gundah Dipepet Solana, Ini Alasan Buterin Ogah Buru-buru Naikkan Kapabilitas Blockchain Ethereum

Mougayar menambahkan bahwa pihaknya adalah bagian dari dorongan lebih luas untuk mendorong fase institusional ethereum berikutnya, yang akan melibatkan berbagai perusahaan dan pemimpin individu di industri kripto.

(责任编辑:综合)

相关内容
  • Sidang Praperadilan Pertama Siskaeee Hari Ini Digelar
  • Dua Kali Kejeblos di Kasus Korupsi, Sikap Tamzil Bikin Tepok Jidat!
  • Hasil Tes Urine Negatif, Saipul Jamil akan Segera Dibebaskan
  • Timnas AMIN Akui Cak Imin Salah Sebut soal Bangun 40 Kota Setara Jakarta
  • KPU Sempat Minta KPPS Tetap Layani Pemilih Meski Lewat Waktu
  • Polisi Bantah Kalau Habib Rizieq Kabur, Lalu Kenapa Dirut RS Ummi Akan Diperiksa?
  • Hasto Sebut Prabowo Unggul Karena Emosi dan Intimidasi, TKN: Pihak Mereka yang Sedang Emosi
  • Anies akan Ciptakan Daycare di Kantor Hingga Cuti 40 Hari Melahirkan Bagi Suami
推荐内容
  • Pemerintah Minta Masyarakat Tetap Waspada COVID
  • Meski Diterpa Tarif Trump, Investor Global Dinilai Masih Percaya Kekuatan Dolar AS
  • Pengelola Mal Tolak Usulan Luhut: Percuma...
  • Memaafkan Dengan Tulus, Membersihkan Hati dan Jiwa di Bulan Ramadan
  • Buron, Pendiri Robot Trading Viral Blast Terdeteksi karena Overstay di Thailand
  • Kasus Meninggal Akibat Wabah Campak di AS Bertambah