Ditinggalkan Trump, China Datang Janjikan Dana Tambahan US$500 Juta ke WHO
China mengumumkan bahwa pihaknya akan memberikan dana tambahan sebesar US$500 juta ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hal tersebut akan dilakukan dalam jangka waktu lima tahun ke depan.
Wakil Perdana Menteri Dewan Negara China, Liu Guozhong, menyatakan bahwa dunia saat ini sedang menghadapi tantangan besar terhadap keamanan kesehatan global akibat meningkatnya unilateralisme dan politik kekuasaan.
Baca Juga: Respons Agresivitas China, Akademisi Imbau ASEAN Tingkatkan Persatuan
“Dunia kini menghadapi dampak dari unilateralisme dan politik kekuasaan yang membawa tantangan besar bagi keamanan kesehatan global. Multilateralisme adalah jalan pasti untuk mengatasi kesulitan ini,” ujar Liu, dilansir dari Reuters, Rabu (21/5).
WHO sebelumnya telah merevisi anggaran 2026–2027 dengan memangkasnya sebesar 21% menjadi US$4,2 miliar. Hal ini dilakukan sebagian besar karena masalah keuangan yang dipicu oleh penarikan atau pengurangan kontribusi dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
WHO juga berencana untuk menaikkan iuran wajib negara anggota sebesar 20% dalam dua tahun ke depan. Hal tersebut akan membuat peringkat atas pendonor ditempati oleh China.
Baca Juga: Imbas Perang Tarif, Pabrikan China dan Eropa Mau Berinvestasi ke Indonesia, Berapa Nilainya?
Namun, belum jelas apakah janji tambahan dana dari negara tersebut sudah mencakup kenaikan iuran wajib itu atau merupakan bantuan terpisah.
相关推荐
- 13 Februari, Jasa Marga Berlakukan Contra Flow di Tol Dalam Kota
- KPK Cecar Kepala Bapeda Soal Upah Pungut Pegawai di Lingkungan Pemkot Semarang
- Karyawan Polo Ralph Lauren Indonesia dan PT Manggala Putra Perkasa Masih Tuntut Keadilan di Depan MA
- Intip Roti Termahal di Dunia, Ada yang Harganya Capai Rp1,9 Juta
- Pria Catat, Ini 3 Jenis Orgasme pada Wanita dan Cara Mendapatkannya
- Sandiaga Ucapkan Bela Sungkawa Terkait Pembunuhan Pulomas
- 5 Tips agar Berenergi Sepanjang Hari Setelah Kurang Tidur
- PDIP: Jokowi Harus Pertanggungjawabkan Kebijakan, Bukan Minta Maaf