会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Pilu Gajah Paling Kesepian di Dunia, Mati karena Kanker di Manila Zoo!

Pilu Gajah Paling Kesepian di Dunia, Mati karena Kanker di Manila Zoo

时间:2025-06-08 14:59:44 来源:quickq免费版安卓apk 作者:探索 阅读:451次
Jakarta,quickq加速器下载地址 CNN Indonesia--

Malang benar nasib Mali, seekor gajah di Kebun Binatang Manila atau Manila Zoo di Filipina. Mali mati dalam pilu dan kesepian, sendirian di dalam kandang. Ia mati dalam kesakitan.

Kematian Mali pada hari Selasa (28/11) diumumkan dalam video Facebook oleh Walikota Manila Honey Lacuna. Dia mengungkapkan kunjungan ke kebun binatanguntuk melihat Mali adalah salah satu kenangan masa kecilnya yang paling membahagiakan.

Pilu Gajah Paling Kesepian di Dunia, Mati karena Kanker di Manila Zoo

Pilu Gajah Paling Kesepian di Dunia, Mati karena Kanker di Manila Zoo

Para aktivis hewan menyebut Mali sebagai salah satu gajah yang hidup "paling menyedihkan". Padahal, selama empat dekade, Mali jadi bintang atraksi Kebun Binatang Manila, Filipina.

Pilu Gajah Paling Kesepian di Dunia, Mati karena Kanker di Manila Zoo

ADVERTISEMENT

Pilu Gajah Paling Kesepian di Dunia, Mati karena Kanker di Manila Zoo

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu yang bersuara keras adalah Sir Paul McCartney yang meminta pihak berwenang memindahkan Mali ke suaka gajah.

Sebelum kematiannya, Gajah Asia terlihat terus-menerus menggesekkan belalainya ke dinding, yang menurut kepala dokter hewan Kebun Binatang Manila, Dr Heinrich Patrick Peña-Domingo, sebagai tanda dia kesakitan.

Pada Selasa (28/11) pagi waktu setempat, Mali sudah berbaring miring dan terengah-engah. Dokter hewan memberikan antihistamin dan vitamin tetapi dia meninggal sore itu juga. Otopsi menemukan bahwa dia menderita kanker di beberapa organ tubuhnya, serta penyumbatan di aortanya.

Gajah yang bernama lengkap Vishwa Ma'ali, dihadiahkan kepada mantan ibu negara Filipina Imelda Marcos oleh pemerintah Sri Lanka pada tahun 1981, ketika Mali berusia 11 bulan. Kebun Binatang Manila juga merupakan rumah bagi gajah lain, Shiva, yang tiba pada tahun 1977 dan mati pada tahun 1990.

Mali menjadi satu-satunya gajah di kebun binatang tersebut sejak saat itu. Pada puncak pandemi, Kebun Binatang Manila juga berfungsi sebagai tempat vaksinasi untuk anak-anak, dan Mali menghibur mereka.

Aktivis hak-hak binatang mengkritik kondisi buruk di Kebun Binatang Manila dan mengatakan bahwa para penjaga kebun binatang tersebut tidak mempunyai perlengkapan yang memadai untuk memberikan perawatan medis yang layak kepada Mali.

Namun otoritas kebun binatang berpendapat bahwa gajah tersebut sebaiknya dipelihara di penangkaran karena ia tidak mengetahui seperti apa kehidupan di alam liar.

Dalam suratnya kepada Presiden Benigno Aquino III pada tahun 2012, Sir Paul menggambarkan rekaman yang dilihatnya tentang Mali di penangkaran sebagai sesuatu yang "memilukan".

"Saya menulis surat ini untuk menyuarakan pendapat saya kepada banyak pihak yang mendukung pemindahan Mali, gajah kesepian yang saat ini ditahan di Kebun Binatang Manila, ke tempat perlindungan di Thailand sesegera mungkin," kata Sir Paul.

Mantan pentolan Smiths, Morrissey, menyampaikan permohonan tertulis serupa, namun Mali tetap berada di Kebun Binatang Manila.

"Salah satu gajah yang paling menyedihkan di dunia telah mati," kata Kelompok Perlakuan Etis terhadap Hewan (Peta). "Beristirahatlah dengan tenang, Mali, kamu berhak mendapatkan lebih."

Di platform X (sebelumnya bernama Twitter) berbagai generasi warga Filipina mengenang bagaimana karyawisata sekolah di Manila selalu mencakup kunjungan ke Mali, dan menyesali kenyataan bahwa dia meninggal sendirian.

Seorang pengguna X mengingat pemandangan Mali pertamanya 11 tahun lalu. "Melihat Mali berjalan-jalan, Anda akan merasakan betapa kesepiannya gajah ini. Hati saya hancur dan kini diumumkan bahwa Mali telah mati."

"Sedih untuk Mali, gajah terkenal di Filipina ini mati. Berharap tidak ada lagi gajah yang terkurung di kebun binatang," tulis pengguna X lainnya.

Pada konferensi pers pada hari Rabu, Walikota Manila mengatakan kepada wartawan bahwa dia akan meminta pemerintah Sri Lanka untuk menyumbangkan satu gajah lagi ke ibu kota Filipina.

Dia mengatakan para pengasuh Mali menangisi kematiannya, dan menambahkan bahwa pemindahan Mali ke tempat perlindungan "tidak pernah dipertimbangkan", mengingat lamanya ia tinggal di kandang.

"Dia mungkin tampak sendirian, tapi dia punya kita di sampingnya," kata Lacuna dalam bahasa Tagalog dengan suaranya serak. "Dia adalah wajah yang menyapa setiap orang yang mengunjungi Kebun Binatang Manila. Dia adalah bagian dari hidup kita," ucapnya.

(责任编辑:知识)

相关内容
  • Yuk, Liburan Akhir Tahun Bersama Keluarga di Trans Studio Cibubur!
  • Hadapi Tantangan yang Dinamis, MMKSI Optimis Tatap Pasar Otomotif Indonesia 2025
  • Buka Musrenbang RPJMD 2025
  • FOTO: Boneka Raksasa Kaws Mejeng di Bangkok Thailand Jadi Magnet Turis
  • 5 Minuman Pembakar Lemak, Lebih Tokcer Diminum Sebelum Tidur
  • Bukan Soal Politik! Ini Alasan Pramono Anung Rombak Pejabat DKI Secara Besar
  • Bukan Soal Politik! Ini Alasan Pramono Anung Rombak Pejabat DKI Secara Besar
  • Dapatkan Mobil Impian Anda Lewat Layanan Cash, Kredit, dan Tukar Tambah di Dealer Honda
推荐内容
  • FOTO: Busana Terburuk di Karpet Merah Golden Globe 2024
  • Saksi: Korban Berdua dengan Pria Lain Sebelum Tewas Dibunuh
  • Serius Akan Basmi Premanisme Berkedok Ormas, Terminal Sampai Parkir Liar Akan Diawasi
  • Cuan Sambil Rebahan! Segera Klaim 3 Link Saldo DANA Kaget Hari Ini
  • Ini 7 Vitamin dan Nutrisi Penting untuk Kecerdasan Otak Anak
  • Bupati Dhito dan Gubernur DKI Jakarta Kerjasama untuk Menekan Kemiskinan